The Blog

- - in Wawasan

Food Additives adalah segala jenis kebutuhan material yang ditambahkan kedalam makanan dalam bentuk olahan, adonan maupun masakan yang telah siap untuk disantap. Tujuan diperlukannya Food Additives pada makanan yaitu untuk mewujudkan hasil terbaik dari pembuatan makanan sesuai dengan ekspektasi yang diinginkan. Tidak kurang dari 3000 macam produk bahan baku tambahan (sintetis) pada makanan termasuk juga bahan baku tambahan (alami) seperti; garam, gula, dan minyak jagung. Pemakaian bahan baku tambahan pangan itu sendiri tentu memiliki standar jenis dan dosis yang telah disetujui dan diperbolehkan sesuai dengan ketentuan Undang-Undang yang berlaku. Secara garis besar dalam peraturan disebutkan ditekankan bahwa bahan tambahan pangan yang digunakan adalah bahan baku yang tidak membahayakan bagi konsumen.

Kegunaan Food Additives

Adapun tujuan penggunaan bahan baku tambahan atau Food Additives yaitu;

  1. Meningkatkan cita rasa serta kualitas pada makanan
  2. Memperindah tampilan pada makanan (bentuk, tekstur maupun warna)
  3. Memperpanjang masa penyimpanan dan konsumsi
  4. Melindungi nilai gizi
  5. Memberikan kepuasan kepada makanan

Bahaya Food Additives

Bahaya zat aditif pada bahan baku tambahan pangan (BTP) tidaklah begitu mengkhawatirkan atau menyeramkan bagi siapapun, pasalnya jika penggunaan BTP sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang sudah ditetapkan oleh lembaga pengawasan makanan (BPOM / LPPOM) tersebut maka dapat dipastikan hasil dari pembuatan dan penjualan seluruh produk makanan dan minuman telah aman dikonsumsi oleh masyarakat.

Silahkan Kunjungi Produk Bahan Baku Tambahan Pangan kami disini : Food Additives

5 Jenis Bahan Tambahan Pangan Yang Populer

Diantara jenis Bahan Tambahan Pangan yang populer dan sering digunakan dalam makanan yaitu;

  1. Pemanis Buatan
    • Pemanis buatan ini telah lama diaplikasikan dalam berbagai macam makanan dan minuman. Fungsinya sebagai peningkat rasa manis dan mengurangi kandungan kalori. Selain itu pemanis buatan juga ternyata dapat membantu menurunkan berat badan serta mengontrol kadar gula darah pada tubuh.
    • Orang yang mengonsumsi suplemen yang mengandung pemanis buatan selama kurang lebih 10 minggu memiliki asupan kalori yang lebih rendah dan hanya mendapatkan sedikit lemak dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi gula biasa. Namun dari beberapa jenis pemanis buatan seperti aspartame juga dapat menyebabkan sakit kepala jika digunakan terlalu berlebih.
    • Pada beberapa pendapat dalam suatu penelitian menunjukkan bahwa individu tertentu mungkin lebih sensitif terhadap efek pemanis buatan. Namun, pemanis buatan umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang ketika dikonsumsi meski dalam jumlah sedang.
  2. Pengawet Makanan
    • Sering kali kita temui beberapa produk makanan industri memiliki masa simpanan atau konsumsi yang cukup lama, mengapa begitu? Itu karena pembuat makanan tersebut sudah memberikan bahan pengawet kedalam olahannya sehingga makanan tersebut menjadi lebih tahan lama.
    • Pengawet merupakan zat kimia yang berfungsi mencegah terjadinya dekomposisi yang disebabkan pertumbuhan bakteri dan atau perubahan kimiawi. Jika hendak membeli makanan sebaiknya perhatikan ingredients pada kemasannya terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pengawet yang digunakan aman dan tidak berbahaya, lihat apakah nama pengawetnya termasuk ke dalam daftar pengawet yang di izinkan Peraturan Pemerintah Kesehatan (Permenkes).
    • Jenis pengawet buatan yang telah mendapat isin dan layak dikonsumsi seperti; Asam benzoat beserta garam natrium, kalium dan kalsiumnya, Metil- dan etil- para-hidroksibenzoat, Senyawa sulfit, Garam nitrit dari kalium dan natrium, Garam nitrat dari kalium dan natrium, Asam propionat beserta garam natrium, kalium, dan kalsiumnya.
  3. Sodium Nitrite
    • Jenis pengawet ini sering ditemukan dalam daging olahan, memiliki warna merah muda yang berfungsi sebagai pengawet yang dapat mencegah tumbuhnya bakteri, juga dapat menambahkan rasa sedikit lebih asin.
    • Natrium Nitrit yang terkena panas tinggi dan di hadapkan dengan asam amino, nitrit maka berubah menjadi nitrosamin, senyawa yang dapat memiliki banyak efek negatif pada kesehatan. Sementara kandungan nitrit dan nitrosamin yang lebih tinggi biasanya menyerang para penderita risiko kanker lambung yang lebih tinggi.
  4. Monosodium glutamat (MSG)
    • Monosodium glutamat atau sering diketahui sebagai MSG ini adalah aditif makanan pada umumnya, produk ini digunakan untuk mengatur dan meningkatkan rasa gurih pada berbagai macam makanan olahan seperti makan beku, camilan asin dan sup kalengan.
    • Diantara beberapa orang memiliki kepekaan terhadap MSG yang telah mengalami gejala-gejala seperti sakit kepala, berkeringat dan mati rasa setelah makan dalam jumlah yang besar. Jika mengalami efek samping yang negatif setelah mengonsumsi MSG, sebaiknya dijauhkan dan hentikan penggunaan sampai anda dapat mentolerir MSG tersebut, dan dapat kembali dikonsumsi dengan kuantitas yang aman atau dalam jumlah yang sedang tanpa efek samping yang merugikan kesehatan.
  5. Ragi Ekstrak
    • Ragi Ekstrak juga disebut sebagai ekstrak ragi Autolyzed atau ekstrak ragi Terhidrolisis, pengaplikasian pada Ragi biasanya untuk ditambahkan pada makanan yang gurih seperti keju, kecap asin serta camilan asin sebagai penguat rasa. Ekstrak ragi mengandung glutamat, yang merupakan jenis Asam amino alami yang dapat ditemukan dalam banyak makanan. seperti halnya Monosodium glutamat (MSG), makan makanan dengan glutamat dapat menyebabkan gejala ringan seperti sakit kepala, mati rasa dan bengkak pada orang yang peka terhadap efeknya.
    • Mau tau produk Ragi apa saja yang terjamin, berkualitas dan lebih hemat? Klik Link-nya Disini ; Ragi Berkualitas

Sekian Info mengenai Food Additives dan 5 Jenis Bahan Baku Tambahan Pangan Yang Terlaris versi skpfood.com. Ikuti terus info & sharing wawasan seputar bahan baku pangan serta produk-produk pendukung lainnya bersama kami.

Salam Sukses,

Tetap Semangat dan jangan lupa bahagia!